Tahukah kamu creative brief atau ringkasan kreatif merupakan salah satu hal yang penting dibuat untuk menjalankan suatu proyek kreatif lho. Kalau kamu ingin tahu cara lebih jauh tentang cara membuat creative brief, yuk simak informasinya di bawah ini.
Ringkasan kreatif atau creative brief adalah ringkasan singkat dan komprehensif tentang latar belakang proyek, target audiens, dan sasaran kampanye yang kamu buat. Creative brief umumnya memiliki panjang 1-2 halaman. Beberapa komponen yang biasanya ada dalam creative brief meliputi:
· Pernyataan merek atau proyek
· Tujuan utama
· Target audiens
· Nilai perusahaan/posisi pasar
· Saluran apa yang kamu gunakan untuk menjangkau target audiens
Tanpa creative brief, biasanya proyek yang kamu buat tidak bisa dijalankan dengan mudah. Karena tidak ada pedoman yang bisa digunakan oleh seluruh anggota tim. Oleh karena itu, creative brief merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap kampanye pemasaran atau periklanan, seperti:
· Situs web
· Kampanye media sosial
· Video promosi
· Iklan cetak atau majalah
· Iklan spanduk
Manfaat membuat creative brief
Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara membuat creative brief, yuk simak dulu beberapa manfaat membuat creative brief yang mungkin belum kamu ketahui:
· Memudahkan anggota tim untuk menjalankan suatu proyek
· Membuat anggota tim bisa bekerja secara lebih cepat, namun bisa memberikan hasil yang baik pula
· Menghemat waktu untuk menjalankan suatu proyek
Cara membuat creative brief
Meskipun tampak rumit, pada dasarnya ada beberapa langkah mudah yang bisa kamu lakukan untuk membuat creative brief, yaitu:
1. Tentukan nama kampanye suatu proyek
Meskipun terlihat sederhana, menentukan nama proyek merupakan salah satu komponen terpenting dalam suatu creative brief. Jika kamu membuat kampanye seputar produk atau layanan baru, nama kampanye akan menjadi hal yang pertama kali diperkenalkan oleh perwakilan tim.
Untuk membuat nama proyek atau kampanye dalam creative brief, buatlah nama yang unik, kreatif, dan orisinal atau belum digunakan oleh projek manapun. Selain itu, jangan lupa juga untuk membuat kalimat yang pendek dan terkesan mengajak. Melansir dari Hubspot berikut adalah beberapa contoh nama kampanye fiktif:
· The Don't Forget Your Memories Campaign, Perusahaan bingkai foto
· The "What's hotter than Pepperco hot sauce?", merek sambal
Nama proyek biasanya ada di bagian paling atas suatu creative brief.
2. Tulis tentang merek dan rangkum latar belakang perusahaan
Bagian lain yang sederhana namun penting adalah latar proyek perusahaan. Latar belakang perusahaan tidak boleh berupa riwayat umum perusahaan atau paragraf yang disalin dan ditempel dari halaman “Tentang” yang biasanya ada di website perusahaan.
Sebaliknya, sesuaikan latar belakang perusahaan dengan latar belakang proyek yang akan dijalankan. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang perlu dipertimbangkan saat menulis latar belakang perusahaan untuk creative brief yang kamu buat:
· Apakah perusahaan pernah meluncurkan kampanye seperti ini sebelumnya?
· Mengapa perusahaan memilih untuk meluncurkan kampanye ini sekarang?
· Apa yang terjadi di pasar dan bagaimana kampanye ini akan menanggapinya?
3. Tonjolkan tujuan proyek
Bagian tujuan proyek harus menjelaskan secara singkat tujuan proyek, garis waktu, dan audiens yang akan ditargetkan. Hal ini dapat dilakukan dalam satu atau dua kalimat. Namun, kamu juga bisa merangkai tujuan proyek dengan lebih kreatif dan menyesuaikannya dengan gaya dalam beberapa bagian. Penulisan tujuan proyek dapat membantu kamu dan tim menyelaraskan tujuan dan hasil dari proyek yang sedang dilakukan.
4. Tentukan target audiens
Target audiens adalah segmen pasar kamu yang akan mendapatkan keuntungan langsung dari produk atau layanan yang diluncurkan. Kamu dapat mengambil segmentasi audiens dengan mengidentifikasi audiens primer dan sekunder. Hal ini akan memberi tim kamu lebih banyak kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide kreatif.
5. Tentukan karakter kampanye yang akan dilakukan
Nada dan suara kampanye yang kamu gunakan akan menciptakan karakter keseluruhan dalam kampanye. Namun, jangan lupa untuk selalu konsisten di setiap elemen kreatif yang sedang dikembangkan.
Mengidentifikasi beberapa kata sifat yang menggambarkan sikap kampanye dapat membantu copywriter untuk membuat draft copy dengan mengirimkan pesan yang benar dalam konteks yang tepat.
Selain itu, menentukan karakter kampanye juga bermanfaat untuk memudahkan seorang desainer grafis melakukan suatu pekerjaan yang berguna untuk mendukung berjalannya suatu proyek.
6. Tuliskan manfaat proyek
Hal lain yang tidak boleh terlewatkan adalah menuliskan manfaat proyek. Manfaat proyek biasanya dikenal dengan istilah key consumer benefit (KCB). Dalam ringkasan materi iklan agar semua orang tetap selaras dengan manfaat utama yang dikomunikasikan. Untuk memilih key consumer benefit yang tepat, kamu perlu mendapatkan masukan dari pemangku kepentingan proyek dan mengandalkan data konsumen.
7. Tentukan kalimat Call to Action yang tepat
Terakhir, audiens perlu melakukan sesuatu setelah mereka melihat kampanye yang kamu adakan. Jadi, kamu memerlukan kalimat Call to Action. Call to Action adalah kalimat undangan atau ajakan bagi pengguna untuk melakukan suatu aksi yang bisa bermanfaat untuk meningkatkan penjualan suatu produk atau jasa.
Creative brief merupakan salah satu komponen penting yang wajib kamu buat untuk menjalankan suatu proyek. Oleh karena itu, jangan lupa untuk membuat creative brief dengan sebaik dan sedetail mungkin ya. Setelah kamu berhasil membuat creative brief, jangan lupa juga untuk membagikannya kepada tim yang akan berperan langsung untuk menjalankan projek.
Selain itu, jangan lupa untuk membagikannya ke klien ya.
Jika ternyata menurut klien, ada hal yang masih kurang sesuai, jangan ragu untuk mengubah creative brief yang sesuai dengan keinginan klien ya.
Referensi
https://www.ziflow.com/blog/creative-brief
https://blog.hubspot.com/marketing/creative-brief
https://www.canto.com/blog/creative-brief/