Memulai hobi baru dengan mempraktikan cara membuat tanaman hidroponik di rumah adalah hal yang patut untuk dipertimbangkan. Sebab, tak hanya bisa dijadikan sebagai hobi, kegiatan yang satu ini juga bisa mendatangkan keuntungan yang cukup menarik.
Baca juga: 10 Cara Mudah Memulai Bisnis Kuliner Kekinian
Berbeda dengan metode tanam biasanya, budidaya tanaman dengan sistem hidroponik bukanlah hal yang sulit, bahkan kamu juga bisa menggunakan alat dan bahan sederhana, loh. Nah, dari alat dan bahan sederhana ini kamu bisa mendapatkan sayuran segar setiap hari. Jadi, langsung saja intip cara membuat tanaman hidroponik di rumah.
Apa Itu Tanaman Hidroponik?
Kata hidroponik sendiri berasal dari bahasa Yunani yang diperoleh dari dua suku kata, yaitu hydros yang berarti air dan ponos berarti kerja. Tanaman hidroponik merupakan tanaman yang didapatkan dari metode penanaman yang tidak menggunakan tanah, melainkan air sebagai media tanam dan sumber nutrisinya.
Manfaat Menanam Hidroponik
Berbeda dengan metode menanam secara konvensional yang menggunakan tanah sebagai media tanamnya, berikut ini manfaat menanam dengan metode hidroponik.
1. Menghemat air
Meski menggunakan air sebagai media tanamnya, namun hal ini justru menghemat air hingga 98% dibanding dengan metode tanam konvensional dan membuat kita dapat menggunakan air dengan lebih bijak. Selain itu, kita tak perlu membuang banyak air untuk menyiram, sebab sistem hidroponik akan mengalirkan air secara otomatis.
2. Memiliki kualitas tanaman yang lebih baik
Mengingat bahwa metode hidroponik hanya menggunakan air sebagai media tanam dan sumber nutrisinya, maka tanaman dapat terhindar dari unsur hara yang mungkin tercampur dengan bahan kimia yang biasanya terdapat pada tanah. Kondisi ini tentu dapat membuat tanaman tumbuh dengan lebih sehat, cepat, dan tidak tergantung pada kondisi alam.
Selain itu, kualitasnya yang baik juga membuat tanaman hidroponik dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada tanaman non-hidroponik.
3. pH yang terkontrol
Jika biasanya kita harus menambahkan pupuk untuk meningkatkan kadar keasaman pada tanah yang membuat tanaman dapat menyerap nutrisi dengan baik, maka lain halnya dengan metode hidroponik. Kamu cukup menambahkan cairan pH dan mengontrol suhunya agar tidak terlalu kering atau lembap.
Kekurangan Tanaman Hidroponik
Meski banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan, berikut ini beberapa kekurangan dari budidaya tanaman hidroponik.
- Investasi atau modal awal untuk memulai budidaya hidroponik dikenal cukup mahal.
- Memerlukan keterampilan khusus untuk meracik bahan kimia yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan menyeimbangkan pH air.
- Pemeliharaan perangkat hidroponik yang cukup rumit.
Cara Membuat Tanaman Hidroponik Di Rumah
Melansir dari Kebunpintar.id, berikut ini beberapa sistem hidroponik yang wajib disimak bagi para pemula.
1. Sistem wick
Merupakan metode sumbu yang memanfaatkan prinsip kapilaritas dengan menggunakan sumbu atau bahan yang mudah menyerap air lainnya. Fungsinya adalah sebagai penghubung antara nutrisi dan bagian perakaran pada media tanam. Cara membuat tanaman hidroponik dengan menggunakan sistem ini sangat cocok untuk pemula.
Namun, sistem ini membutuhkan perhatian secara berkala, terutama saat cadangan larutan nutrisi hampir habis, maka dapat langsung diisi ulang dengan larutan nutrisi yang baru.
- Kelebihan: Tanaman mendapatkan persediaan air dan nutrisi secara terus-menerus, selama nutrisi yang ada di bak atau tempat penampungan masih tersedia. Selain itu, alat dan bahan yang diperlukan juga cukup mudah, murah, dan dapat dijumpai sehari-hari.
- Kekurangan: Larutan nutrisi rawan ditumbuhi lumut dan pertumbuhan tanaman sedikit lebih lambat. Namun tak perlu khawatir, karena pertumbuhan lumut dapat dicegah dengan cara menutup atau melapisi bak penampungan nutrisi dengan cat warna gelap.
2. Metode pasang dan surut (ebb and flow atau flood and drain)
Metode pasang dan surut ini bekerja dengan pompa yang mengalirkan larutan nutrisi secara berkala ke reservoir hingga merendam akar dan dialirkan kembali ke reservoir dengan jarak waktu tertentu. Pompa diatur menggunakan timer untuk menentukan kapan waktu pompa menyala dan mati.
Saat pompa menyala, larutan nutrisi mengalir hingga merendam akar, kondisi inilah yang disebut pasang atau pembanjiran. Drainase terjadi ketika larutan nutrisi mencapai level tertentu. Saat pompa yang diatur dengan timer mati, maka air akan turun menuju ke reservoir yang dikenal proses surut atau pengeringan.
- Kelebihan: tanaman mendapat persediaan air, oksigen, dan nutrisi secara berkala. Akar tanaman juga akan mendapatkan persediaan oksigen yang lebih baik. Metode ini juga dapat digunakan untuk berbagai macam tanaman dengan produksi yang cukup tinggi.
- Kekurangan: penggunaan listrik yang cukup besar untuk menyalakan pompa dan timer saat pasang dan surut.
3. Deep Water Culture (DWC)
Metode ini menempatkan tanaman pada netpot dan akar berada di dalam larutan nutrisi. Selain itu metode Deep Water Culture (DWC) dapat menggunakan pompa untuk mengalirkan oksigen di perakaran untuk meningkatkan penyerapan air dan hara pada tanaman.
- Kelebihan: Instalasinya sederhana dan perawatannya relatif mudah.
- Kekurangan: Suhu air sulit untuk dijaga jika menggunakan DWC non sirkular, sehingga suhu air cenderung terlalu panas.
Untuk meningkatkan kemampuan kamu dalam memulai bisnis tanaman hidroponik, segera ikuti kelas pelatihan yang bisa didapatkan melalui Pijar Mahir. Bersama para ahli di bidangnya, kamu bisa mendapatkan berbagai informasi baru yang akan membantu kamu dalam mengelola dan mengembangkan bisnis tanaman hidroponik untuk mendapatkan keuntungan secara optimal. Yuk, daftar sekarang juga!