Walaupun sama-sama memiliki usaha atau bisnis, ternyata ada perbedaan antara pedagang dan pengusaha. Memang secara umum, asumsi yang beredar hampir selalu menyamakan antara pedagang dan pengusaha. Padahal, jika diamati dengan lebih detail, ada sejumlah perbedaan pedagang dan pengusaha.
Jika dilihat dari definisi, pedagang adalah orang yang mencari untung dengan cara berdagang. Sementara itu, pengusaha adalah orang yang mengusahakan perdagangan, industri, dan sebagainya untuk meraih keuntungan dan memastikan kesuksesan.
Baca juga: 5 Kunci Sukses Usaha Bob Sadino yang Bisa Dicontek
Pedagang dan pengusaha juga memiliki pendekatan yang berbeda saat menjalankan praktik bisnisnya. Walau begitu, perbedaan tersebut bisa hilang seketika karena perubahan pendekatan bisnis.
Sebagai contoh, seorang pedagang bisa mengubah orientasi, perspektif, dan pendekatan untuk mencapai skema bisnis yang lebih besar. Saat itulah, seorang pedagang menjadi pengusaha. Yuk, kita bahas lebih detail perbedaan serta bagaimana pedagang dan pengusaha menjalankan bisnisnya.
5 Perbedaan Pedagang dan Pengusaha
Meski terdengar mirip, setidaknya ada lima perbedaan pedagang dan pengusaha yang mungkin belum kamu ketahui. Berikut penjelasannya!
Cara Mendapatkan Modal atau Uang
Pedagang memiliki siklus usaha mendapatkan uang harian untuk melanjutkan usaha dagangnya di kemudian hari. Hal yang sama juga dipikirkan pengusaha, yaitu mendapatkan penghasilan setiap hari.
Namun, dalam mendapatkan penghasilan, pengusaha terus memikirkan solusi dan membangun aset supaya uang datang menghampiri.
Untuk melakukannya, pengusaha akan menentukan visi, menyusun strategi, perencanaan, hingga target. Dalam eksekusinya, pengusaha akan juga lebih proaktif, seperti menciptakan peluang dalam memasarkan usahanya.
Jika pedagang memikirkan omzet harian, maka pengusaha memikirkan aset.
Sistem Kerja
Perbedaan pedagang dan pengusaha berikutnya adalah pedagang mengusahakan seluruh kegiatan berdagangnya sendiri, sedangkan pengusaha memiliki tim.
Sebagai contoh, jika kamu adalah pedagang buah di pasar, kamu sendiri yang akan membeli stoknya, menatanya, melayani pembeli, hingga menghitung omzet.
Sementara itu, pengusaha sudah memiliki sistem dan manajemen. Dia sudah memiliki tim untuk mengembangkan usahanya sehingga bertugas memantau kinerja tim atau karyawannya.
Sebagai contoh, jika kamu adalah pengusaha sayur, kamu memiliki pekerja yang memiliki tugas sendiri-sendiri, seperti melayani pembeli, membeli stok, hingga melakukan pengiriman.
Fleksibilitas Waktu Bekerja
Mengingat pedagang melakukan usahanya sendiri, waktu yang dibutuhkan untuk mengelolanya akan sangat banyak.
Jika dilihat dari fleksibilitas, pedagang bisa menghentikan usahanya sementara untuk berlibur, sakit, atau keperluan lainnya. Namun, mengingat usaha yang dijalankan mengincar omzet, pedagang tidak bisa berlama-lama menutup usahanya.
Sebaliknya, pengusaha sudah memiliki tim untuk menjalankan usahanya sehingga memiliki fleksibilitas waktu yang lebih bebas. Pengusaha juga tidak mengurusi langsung hal-hal teknis dan berfokus membangun relasi bisnis.
Perencanaan Usaha
Pedagang tidak harus menyiapkan perencanaan bisnis sesulit sedetail dan pengusaha dalam mengusahakan keuntungan.
Sementara itu, pengusaha memiliki visi hingga target untuk diwujudkan sehingga memiliki perencanaan yang panjang dan matang.
Sedangkan di sisi sebaliknya, pedagang memiliki perencanaan yang tidak sedetail dan serumit pengusaha. Sebab, pedagang hanya mementingkan barang dagangannya laku sehingga keuntungan didapatkan.
Sebaliknya, pengusaha memiliki rencana yang matang, baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang, tergantung tingkat kesulitan bisnis tersebut untuk dibangun atau dikembangkan.
Penilaian pada Keuntungan
Seperti disebutkan di atas, pedagang menginginkan keuntungan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menjual dagangan.
Oleh karenanya, pedagang mementingkan traffic transaksi dari selisih harga jual dan beli sehingga menghasilkan pendapatan harian atau omzet yang besar.
Sementara itu, pengusaha mengambil tindakan-tindakan bisnis dengan memperhatikan kesempatan dalam mengambil keuntungan.
Pengusaha akan lebih mengutamakan keberlanjutan, yakni membangun transaksi agar dilakukan dalam jangka panjang dan terus menerus.
Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut tentang perbedaan pedagang dan pengusaha, kamu bisa mempelajarinya di berbagai kelas membangun UMKM yang disediakan Pijar Mahir.
Sebagai contoh, kamu bisa mendapatkan informasi cara berjualan di internet lewat pelatihan Belajar Teknik Berjualan Melalui Situs Web Marketplace Bagi Pedagang di Internet (Webinar).
Jika kamu ingin menjadi pengusaha, ada baiknya mempelajari dasar-dasarnya terlebih dulu lewat pelatihan Cara Jitu Menjadi Pengusaha Sukses.
Selain dua pelatihan itu, masih ada banyak pelatihan dengan tema berjualan atau menjadi pengusaha.
Itulah lima perbedaan dan pedagang dan pengusaha yang perlu kamu tahu dan rekomendasi pelatihan menjadi pedagang dan pengusaha sukses. Selamat belajar.